Wisata Kuliner Kota Kupang
Setiap kota pasti mempunyai
keunikan kulinernya masing-masing. Kita tentu mengenal Pempek Palembang,
Nasi Liwet Solo, Soto Makasar yang menjadi kekhasan kota-kota tersebut.
Jika anda berkunjung ke Kota
Kupang yang terkenal sebagai “Kota Karang”, pasti anda bertanya tentang
kuliner apa saja yang terdapat di sana kan? Dalam kesempatan ini saya
akan berbagi tentang jenis kuliner yang terdapat di Kota Kupang dan
beberapa masalah yang sering dialami oleh para pengusaha kuliner Kota
Kupang.
Salah satu makanan khas Kota Kupang adalah Se’i atau daging asap khas Timor yang sudah terkenal sejak zaman Belanda. Daging yang diproses dengan kayu bakar kusambi ini memiliki rasa asap yang khas dan sering menjadi buah tangan primadona. Daging Se’i dapat dibeli dalam bentuk segar di pasar maupun beku di pasar swalayan. Dimana ada Se’i pasti ada sambal lu´at yang terbuat dari cabai, jeruk nipis, dan daun kemangi.
Ikan bakar seakan- akan telah
melekat sebagai kuliner khas Kota Kupang. Kita dapat menjumpainya hampir
di setiap sudut kota. Sangat pas dinikmati sambil memandang panorama
pantai Kupang yang mempesona.
Se'i Daging Sapi |
Kuliner khas Kupang yang lainnya adalah Jagung Bose. Jagung Bose adalah bubur jagung dengan campuran santan yang diolah dari buah kelapa yang diparut secara manual (tidak menggunakan santan yang dijual di toko/instan). Waktu yang diperlukan untuk membuat Jagung Bose cukup lama, namun sangat sederhana proses prengerjaannya. Bahan-bahannya sangat mudah diperoleh di pasar-pasar tradisional Kota Kupang.Jagung bose biasanya disantap dengan daging se´i dan sayur bunga pepaya.
Jagung Bose |
Dari ketiga jenis makanan khas Kota Kupang yang telah saya sebutkan diatas, umumnya para pengusaha kuliner mengolahnya dengan menggunakan alat–alat tradisional yang tidak memungkinkan terjadinya produksi secara besar-besaran. Hal ini membuat ruang lingkup pemasaran terbatas hanya di daerah Kota Kupang, dan berdampak pada rendahnya pendapatan yang diterima oleh mereka. Hal lain yang kurang diperhatikan oleh para pengusaha kuliner Kota kupang adalah terbatasnya inovasi, baik dalam hal produksi dan pemasaran. Biasanya kuliner yang dihasilkan tidak dapat bertahan lama, pengemasan yang ala kadarnya dan pasar yang terbatas. Hal ini bermuara pada rendahnya harga jual kepada konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar