Batik Khas Kupang
Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat dibanggakan oleh sebagian besar warga Indonesia dan cukup banyak diminati oleh wisatawan mancanegara. Bahkan belakangan ini para pengrajin batik mulai menciptakan berbagai inovasi untuk melahirkan motif baru yang semakin menambah keanekaragaman kain tradisional Indonesia. Selain dikenal sebagai daerah penghasil kain tenun ikat, propinsi Nusa Tenggara Timur rupanya juga mengembangkan kerajinan batik yang memiliki keunikan tersendiri. Beberapa motif kain batik yang dijual di kota Kupang memiliki banyak kemiripan dengan kain tenun ikat namun harganya jauh lebih murah.
Tujuan dibuatnya batik kupang ini konon semata-mata bertujuan untuk memperkenalkan motif khas Nusa Tengara Timur secara nasional. Mulanya kain batik yang dibuat dengan mengadaptasi motif kain dari daerah timor hanya terbatas pada daerah Timor Tengah Selatan dan Timor Tengah Utara. Namun melihat respon konsumen yang cukup bagus maka dibuatlah motif-motif dari daerah lain yang menampilkan berbagai tokoh mitos, binatang, tumbuhan, dan motif abstrak yang dijiwai dari penghayatan akan alam semesta.
Kain batik kupang dikenal memiliki kualitas yang cukup bagus. Selain
ringan ketika dikenakan kain ini juga tidak mudah luntur, hal ini
dipengaruhi oleh pembuatannya yang memanfaatkan zat kimia sebagai
pewarna. Kain batik dengan corak tradisional ini, cukup banyak diminati
oleh masyarakat luas terutama oleh para Pegawai Negeri Sipil sebagai
seragam kerja mereka. Hal ini didasari oleh peraturan pemerintah
setempat yang mewajibkan pegawainya untuk menggunakan kain batik khas
daerah tersebut setiap dua kali dalam seminggu.
Salah satu kain batik yang berasal dari daerah Kupang yaitu motif batik
gniss yang dalam pembuatannya mendapat inspirasi dari Sayatan Batuan
Gniss yang tersingkap di Daerah Tanini, Kupang, Nusa Tenggara Timur,
Indonesia. Batuan Gniss termasuk batuan Metamorf dengan ciri khas
berwarna keunguan atau coklat keunguan, dengan struktur Gniss Tuse yang
di bentuk oleh mineral-mineral Mika dan Garnet yang diperkirakan
terbentuk 70 juta tahun yang lalu.
Pemasaran kain batik Kupang ini tersebut tidak hanya terbatas di wilayah
Nusa Tenggara Timur saja, namun mulai merambah ke daerah lain di
Indonesia seperti Jawa, Bali dan Kalimantan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar